JAKARTA - Jika Kementerian Pendidikan
Nasional (Kemendikbud) memiliki Uji Kompentensi Awal (UKA), Kementerian
Agama menggagas ujian serupa dengan istilah Placement Test atau tes
penempatan. Tujuannya sama, untuk pemetaan komptensi guru. Ujian bagi
guru calon peserta sertifikasi Kemenag ini bakal digulirkan Juni
mendatang.
Seperti di Kemendikbud, guru calon peserta sertifikiasi atau Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kemenag juga berjumlah ratusan ribu orang. "Saya tidak hafal jumlah pastinya. Saya siapkan dulu data pastinya," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam.
Mantan rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu mengatakan, pembahasan perkembangan sertifikasi di Kemenag sudah dikonsultasikan dengan Kemendikbud. Nur Syam menjelaskan, pihaknya menyepakati Kemenag juga harus menjalankan ujian kompetensi. Layaknya pelaksanaan UKA di Kemendikbud. "Tapi kita tidak menggunakan UKA. Nama dan sistemnya juga berbeda," ujar dia.
Menurut Nur Syam, ujian bagi calon peserta sertifikasi guru Kemenag disebut Placement Test atau tes penempatan. Nur Syam menjelaskan, ada perbedaan yang cukup menonjol antara tes penempatan ini dengan UKA di Kemendikbud. "Jika UKA itu berfungsi meluluskan dan tidak meluluskan," ujar Nur Syam.
Sebaliknya, tes penempatan di Kemenag tidak berfungsi menggugurkan calon peserta sertifikasi guru. Ujian ini, kata Nur Syam, dijadikan sebagai pemetaan. Guru-guru calon peserta sertifikasi yang memperoleh nilai bagus saat tes penempatan ini akan ikut sertifikasi gelombang pertama. Sementara untuk peserta yang memperoleh nilai jelek, akan ikut sertifikasi gelombang belakangan.
Sederhananya, ujian ini akan membentuk semacam ranking guru dari aspek kemampuan lima kompetensi pedagogik yang diujikan dalam placement test. Menurut Nur Syam, ujian ini akan dijalankan Juni mendatang. Pekan depan, tim dari Kemenag sudah mulai menyusun soal untuk placement test ini.
Nur Syam meminta pelaksanaan tes penempatan ini tidak perlu ditanggapi dengan kecemasan. Seperti menjelang pelaksanaan UKA penghujung Februari lalu. Dia meminta, mulai saat ini guru-guru yang sudah ditetapkan masuk dalam daftar bakal calon peserta sertifikasi guru Kemenag untuk mempersiapkan diri.
Kisi-kisi soal yang akan diujikan juga tidak jauh berbeda dengan UKA. Diantara terkait praktek mengajar dan isi atau konten mata pelajaran yang diajarkan guru bersangkutan.
Selain mempersiapkan butir-butir soal, Kemenag juga menyiapkan anggaran untuk dialokasikan dalam placement test ini. Dia mengatakan, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diambilkan dari pos anggaran sertifikasi guru. Anggaran untuk placement test diharapkan bisa didapat dalam penyusunan APBNP 2012 nanti. "Saya belum bisa memperkirakan berapa anggaraanya," ujar Nur Syam. Dia hanya mengatakan, anggaran ini akan digotong bareng seluruh LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) Kemenag di tingkat provinsi.
Sumber : Dirjen Pendis Kemenag RI
Seperti di Kemendikbud, guru calon peserta sertifikiasi atau Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) Kemenag juga berjumlah ratusan ribu orang. "Saya tidak hafal jumlah pastinya. Saya siapkan dulu data pastinya," ujar Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Syam.
Mantan rektor IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu mengatakan, pembahasan perkembangan sertifikasi di Kemenag sudah dikonsultasikan dengan Kemendikbud. Nur Syam menjelaskan, pihaknya menyepakati Kemenag juga harus menjalankan ujian kompetensi. Layaknya pelaksanaan UKA di Kemendikbud. "Tapi kita tidak menggunakan UKA. Nama dan sistemnya juga berbeda," ujar dia.
Menurut Nur Syam, ujian bagi calon peserta sertifikasi guru Kemenag disebut Placement Test atau tes penempatan. Nur Syam menjelaskan, ada perbedaan yang cukup menonjol antara tes penempatan ini dengan UKA di Kemendikbud. "Jika UKA itu berfungsi meluluskan dan tidak meluluskan," ujar Nur Syam.
Sebaliknya, tes penempatan di Kemenag tidak berfungsi menggugurkan calon peserta sertifikasi guru. Ujian ini, kata Nur Syam, dijadikan sebagai pemetaan. Guru-guru calon peserta sertifikasi yang memperoleh nilai bagus saat tes penempatan ini akan ikut sertifikasi gelombang pertama. Sementara untuk peserta yang memperoleh nilai jelek, akan ikut sertifikasi gelombang belakangan.
Sederhananya, ujian ini akan membentuk semacam ranking guru dari aspek kemampuan lima kompetensi pedagogik yang diujikan dalam placement test. Menurut Nur Syam, ujian ini akan dijalankan Juni mendatang. Pekan depan, tim dari Kemenag sudah mulai menyusun soal untuk placement test ini.
Nur Syam meminta pelaksanaan tes penempatan ini tidak perlu ditanggapi dengan kecemasan. Seperti menjelang pelaksanaan UKA penghujung Februari lalu. Dia meminta, mulai saat ini guru-guru yang sudah ditetapkan masuk dalam daftar bakal calon peserta sertifikasi guru Kemenag untuk mempersiapkan diri.
Kisi-kisi soal yang akan diujikan juga tidak jauh berbeda dengan UKA. Diantara terkait praktek mengajar dan isi atau konten mata pelajaran yang diajarkan guru bersangkutan.
Selain mempersiapkan butir-butir soal, Kemenag juga menyiapkan anggaran untuk dialokasikan dalam placement test ini. Dia mengatakan, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diambilkan dari pos anggaran sertifikasi guru. Anggaran untuk placement test diharapkan bisa didapat dalam penyusunan APBNP 2012 nanti. "Saya belum bisa memperkirakan berapa anggaraanya," ujar Nur Syam. Dia hanya mengatakan, anggaran ini akan digotong bareng seluruh LPTK (Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) Kemenag di tingkat provinsi.
Sumber : Dirjen Pendis Kemenag RI
0 komentar:
Posting Komentar